GuidePedia

0
Memasuki era teknologi, siapa pun harus bisa mengerti, menguasai, atau minimal mengenalnya. Sebaiknya seseorang tidak lagi menganut istilah gaptek (gagap teknologi) kalau tidak mau tertinggal, karena saat ini semua kegiatan manusia berkaitan dengan teknologi. Dunia pendidikan juga sedang menggeliat bergelut dengan teknologi dengan menerapkan metode e-learning pada sistem pengajarannya. Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, metode pengajaran dan pembelajaran sekolah memanfaatkan teknologi melalui media elektronik seperti komputer, laptop, netbook, atau smartphone dengan jaringan internet atau lainnya. Hal ini melibatkan peran guru dan siswa, bahkan juga para orangtua siswa untuk aktif. Seperti contoh, sekolah tidak lagi mewajibkan membeli buku pelajaran sebagai buku pegangan untuk kegiatan belajar-mengajarnya. Orangtua siswa hanya diberikan informasi beberapa judul buku yang dibutuhkan, beserta penulis dan penerbitnya. Orangtua siswa dituntut untuk aktif, mencari sendiri buku-buku tersebut dengan diperbolehkan membeli buku pada toko buku atau hanya mengunggah (download) buku sekolah elektronik (bse) pada internet.
E-learning tidak hanya berlaku metode pembelajaran secara on-line saja, namun penerapannya bisa secara off-line juga, seperti pembelajaran di kelas dengan menggunakan proyektor atau menonton film dvd guna mempelajari sesuatu mengenai beberapa kejadian aktual seperti kejadian bencana gempa, tsunami, dan sebagainya.

E-learning Pada Sekolah Mana Pun

Metode e-learning bisa diterapkan pada sekolah mana pun, tidak dikhususkan pada sekolah tingkat tinggi saja seperti universitas, tetapi dimulai dari sekolah dasar pun juga sudah bisa memakai sistem pembelajaran ini. Karena jelas dirasakan manfaatnya dengan adanya e-learning untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Apa saja sih, manfaat e-learning? Mungkin, ada yang bertanya begitu. Manfaat yang akan dijabarkan, diambil contoh penerapan e-learning pada sekolah tingkat awal (sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah umum), antara lain:
1. Dengan e-learning, pembelajaran lebih hemat dari segi waktu. Siswa tidak perlu lagi mencatat pelajaran yang dituliskan guru pada papan tulis seperti pada zaman dulu. Siswa dapat meng-copy pelajaran yang guru berikan melalui media flashdisk atau cd. Atau bisa juga guru mengirimkan email silabus materi pekanan yang dipelajari. Secara langsung, guru pun menjadi lebih ringan karena tidak perlu menuliskan materi pada papan tulis.
2. Dengan e-learning, pembelajaran lebih hemat dari segi biaya. Siswa tidak lagi diharuskan mempunyai buku pelajaran, karena buku-buku pegangan itu bisa diperoleh dengan mengunggah buku sekolah elektronik yang ada. Jadi siswa pun tidak perlu membawa tas yang berat berisikan buku-buku pelajaran. Begitu juga, guru cukup membuka laptop atau netbooknya ketika mengajar di kelas.
3. Dengan e-learning, pembelajaran membuat siswa aktif. Siswa yang didampingi orangtua menjadi lebih aktif untuk mencari sendiri buku pelajaran yang dibutuhkan, mengerjakan tugas sekolah seperti kliping dengan bantuan internet.
4. Dengan e-learning, pembelajaran menjadi menyenangkan. Siswa tidak lagi jenuh belajar di kelas dengan selalu duduk manis. Pembelajaran bisa juga diselingi dengan menonton film yang tetap dalam koridor atau tema belajar. Dengan menyeimbangkan antara otak kanan dan kiri, penerimaan materi pada siapa pun akan menjadi lebih mudah. Siswa senang dalam belajar, guru pun menjadi lebih mudah dalam mengajar.
Ada manfaat, tentu ada pula kekurangan dari e-learning ini, yakni:
  1. Dengan e-learning, dibutuh dana khusus untuk pengadaan elektronik baik siswa dan guru pribadi, maupun juga sekolah.
  2. Dengan e-learning, diperlukan SDM guru yang mumpuni dalam hal teknologi.
Jika dibandingkan dari kedua hal di atas, maka bisa dilihat lebih banyak manfaat e-learning untuk guru dan siswa ketimbang kekurangannya. Kekurangan yang ada bisa diambil jalan keluarnya agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Di sini pemerintah mempunyai peranan penting untuk bisa terlaksananya e-learning pada pendidikan di Indonesia. Pertama, pemerintah menyediakan anggaran khusus untuk pengadaan elektronik pada sekolah-sekolah yang termasuk dalam anggaran dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan kedua, pemerintah juga bisa mengadakan pelatihan-pelatihan ke SDM guru-guru supaya mempunyai keahlian di bidang teknologi.
Itulah, kedua saran saya agar bisa terlaksananya metode e-learning untuk guru dan siswa. Tulisan ini diikursertakan Lomba Blog Pendidikan yang diadakan Indonesia Berprestasi, yang merupakan program tanggung jawab sosial masyarakat persembahan dari perusahaan operator telekomunikasi seluler PT XL Axita Tbk, sebagai bentuk wujud XL untuk ikut berperan memajukan negeri dalam bidang pendidikan di Indonesia.

Posting Komentar

 
Top